Dikutip dari propertyguru.com.sg, Selasa (4/11/2014), proyek ini terdiri dari 295 unit kondotel low-rise yang terdiri dari unit tipe studio dengan satu sampai dua kamar tidur, serta 50 unit ruang ritel. Unit kondotel dan ritel dipasarkan mulai SGD200.000 atau sekitar Rp1,9 miliar.
Resor ini juga akan memiliki lobby lounge, shopping streets, alfresco cafe, area kuliner yang buka 24 jam, kapel, ruang MICE, serta pusat kesehatan dan kebugaran.
Resor yang akan dibangun dalam empat tahap ini ditargetkan rampung pada Desember 2018. Tahap pertama akan diluncurkan pada 8 November 2014 mendatang dengan 109 kondotel dan unit ritel. Serah terima unit direncanakan akan dimulai pada Maret 2017.
CEO Infinite Studio, Michael Wiluan, mengatakan, resor ini dekat dengan Singapura, jaringan transportasi yang baik, dan arsitektur serta fasilitas HOTEL kelas wahid. "Ini akan membuat The Scene layak dijadikan tengara (landmark) ikonik baru," kata anak dari Kris Wiluan, bos Turi Beach itu.
Pengembang juga menjamin net yield 5 persen per tahun selama lima tahun dan bebas risiko mata uang dengan penjualan dan yield dalam dolar Singapura.
"Batam adalah kota dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia dan menjadi semakin menarik bagi investor karena regulasi Free Trade Zone yang pro-bisnis," kata Djaja Roeslim, Chairman Landstar Development. (*)